BAB 4 Teknik Dasar Proses Produksi pada Industri Desain Komunikasi Visual

Ali Yasin
0

 


Tujuan :

  1. Setelah mempelajari bab ini, kalian mampu: 
  2. memahami konsep kreativitas; 
  3. mengembangkan pola pikir kreatif melalui praktik secara mandiri; 
  4. mengomunikasikan hubungan kreativitas dengan industri kreatif; 
  5. menerapkan kreativitas dengan berpikir kritis tentang seluruh proses produksi dan teknologi; serta 
  6. menerapkan budaya kerja dalam industri Desain Komunikasi Visual.
Desain Komunikasi Visual (DKV) diartikan sebagai proses perancangan yang memiliki tujuan utama menyampaikan suatu ide atau gagasan dengan menggunakan alat bantu visual. Tampilan visual desain harus mampu menciptakan lingkungan visualnya, pemahaman materi digital, dan konsep. Oleh karena itu, desain dihasilkan dari proses berpikir kreatif. Proses berpikir seperti seorang desainer dapat mengubah cara kalian dalam mengembangkan produk, bahkan konsep. Design thinking atau pemikiran desain adalah cara berpikir terhadap permasalahan yang ada. Design thinking juga dikaitkan dengan inovasi produk dan jasa dalam lingkup bisnis atau peluang pasar. 
Kreativitas dibutuhkan ketika manusia menghadapi suatu masalah dan harus mencari solusi dari masalah tersebut. Masalah dapat berupa apa saja yang berasal dari sendi-sendi kehidupan masyarakat, baik masalah sosial, budaya, ekonomi, sains, dan teknologi. Solusi awalnya berangkat dari suatu ide untuk menjawab latar belakang permasalahan. Dari latar belakang permasalahan tersebut, dibuatlah rumusan-rumusan permasalahan untuk dicari solusi terbaiknya. Dari rumusan-rumusan permasalahan, dapat dilakukan penyusunan konsep kreativitas. Seperti halnya ketika mesin cetak press pertama kali ditemukan oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1450. Awal permasalahannya ketika itu adalah bagaimana caranya memperbanyak salinan naskah tanpa menulis berulang kali atau membutuhkan banyak tenaga penulis serta tidak membutuhkan waktu yang lama. Johannes Gutenberg akhirnya menemukan ide bagaimana membuat suatu acuan cetak. Acuan ini dibuat berdasarkan pengalamannya saat bekerja di Kota Mainz, Jerman sebagai tukang emas. Johannes Gutenberg bukan penemu proses cetak yang pertama. Namun, beliau adalah penemu pertama yang menggunakan acuan cetak huruf logam dengan menggunakan timah hitam sebagai bahan membuat lead aksara latin. Dengan penemuan kreatif Johannes Gutenberg, maka masalah saat penyalinan naskah pada zaman itu bisa terjawab. Konsep kreativitas sejatinya ialah bagaimana cara kalian menentukan langkah-langkah sistematis agar suatu karya yang kreatif dapat terwujud. Konsep pada awalnya merupakan sebuah ide yang tidak nyata. Ide dapat berasal dari penggalian referensi kreativitas melalui riset dan penelitian atau hanya mengembangkan dari ide yang telah ada sebelumnya.
Berpikir kreatif tidak selalu berpikir dengan angka-angka penjumlahan dan perkalian. Berpikir kreatif adalah cara berpikir dari sudut pandang yang berbeda dalam memecahkan masalah. Karena sudut pandang berbeda itulah kadang orang-orang kreatif dikatakan orang yang antik atau unik, asalkan memiliki alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Tingkat efisiensi dan efektivitasnya dapat dibahas nanti sesuai dengan kebutuhannya. Proses berpikir manusia memerlukan tahapan. Tahapan manusia dalam memikirkan suatu ide dapat melalui proses perjalanan masa lalu atau penggabungan dari berbagai macam sumber dan bentuk ide yang telah ada. Manusia dalam berpikir kreatif membutuhkan tahapantahapan. Menurut Wallas (Hawadi, 2004), proses berpikir kreatif meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
Tahapan persiapan meliputi latar belakang permasalahan, perumusan permasalahan, pengumpulan ide-ide temuan awal, langkahlangkah untuk mencari jawaban permasalahan, pengumpulan dan penyeleksian data, variasi jawaban, dan seterusnya. Misalnya dalam suatu permasalahan mencari bentuk kemasan. Kalian perlu melihat objek yang dikemas tersebut wujudnya apa, ukuran dan beratnya berapa, jumlahnya berapa, dan sebagainya. Kemudian dicari perumusan jawabannya melalui pemilihan jenis bahan, kekuatan bahan, uji coba bentuk kemasan, dan sebagainya. Tahap inkubasi merupakan tahap ketika kalian melakukan suatu penghentian dari pemecahan masalah tersebut dengan cara mengalihkan sejenak pada hal lain atau benar-benar berhenti. Tujuannya untuk melakukan penyegaran pikiran kembali. Pikiran manusia mengalami kelelahan setelah melalui banyak proses berpikir pada tahap sebelumnya. Suatu kegiatan yang menyegarkan terkadang memberikan jawaban di luar dugaan atas proses sebelumnya. Pada tahap inilah proses kreatif mulai muncul. Sampai sejauh mana bergantung pada seberapa jauh proses sebelumnya telah dilakukan. Tahap iluminasi (pencerahan) merupakan tahap yang terang benderang pada suatu jawaban permasalahan. “Eureka!” Seperti kata ilmuwan yang bernama Archimedes ketika menemukan rumusan hukum fisikanya. Tahap ini merupakan tahapan gemilang atas ditemukannya solusi kreatif. Tahap verifikasi merupakan tahap pengujian atas hasil temuan tersebut melalui peninjuan ulang dari awal tahapan proses. Tujuannya hanya untuk melihat sampai mana dampak keberhasilannya. Pengujian dapat berupa perhitungan angka-angka, pengukuran, atau catatancatatan hasil pengamatan untuk sekadar menyempurnakan jawaban permasalahan tersebut. Sebagai contoh, kemasan diuji lagi bahannya dari segi kekuatan dan keamanannya. Dilihat bentuknya sudah sesuai atau belum dengan ukuran dan bentuk benda yang dikemas. Cara pembuatan kemasannya apakah mudah dilakukan atau tidak, efisien atau tidak dari bahannya.

Industri kreatif merupakan suatu industri yang menitikberatkan produksi melalui pemanfaatan sumber daya proses kreatif. Nilai jual dari industri kreatif sangat bergantung pada seberapa banyak kreativitas terlibat dalam industri tersebut. Semakin banyak kreativitas yang dilibatkan, maka akan semakin tinggi pula nilai jualnya. Kreativitas yang dibutuhkan dalam industri kreatif merupakan sumber daya industri tersebut. Suatu industri bisa dikatakan berhasil berproduksi apabila bisa memberdayakan sumber dayanya dengan baik. Sumber daya dikatakan sangat berguna untuk suatu industri apabila menjadi sumber daya pokok industri tersebut dan tidak bisa tergantikan. Industri minyak goreng dikatakan berhasil berproduksi apabila mampu meng hasilkan minyak goreng dari bahan baku kelapa sawit. Jika tidak ada kelapa sawit, industri tersebut akan terhenti. Kreativitas dalam industri kreatif seperti halnya sebuah lokomotif dan gerbong kereta. Setelah bagian lokomotif industri tersebut mulai masuk ke pasar perdagangan, maka akan diikuti oleh industri kreatif lainnya yang berada pada gerbong di belakangnya. Meledaknya Korean wave (K-wave) dalam bidang seni musik di suatu belahan dunia, kemudian membawa masuk industri kreatif Korea yang lainnya, seperti bidang fashion, makanan, teknologi, dan lain-lain yang berbau Korea.
Kreativitas yang diharapkan dalam industri kreatif adalah kreativitas tanpa batas yang dimiliki oleh anak muda. Dengan jumlahnya yang tanpa batas, maka akan menjadi sumber daya yang kaya dan melimpah. Diharapkan kreativitas yang dihasilkan merupakan suatu bentuk produk inovasi kreatif sehingga memiliki jangka umur manfaat yang lebih panjang. Beberapa contoh kreativitas dalam industri kreatif yang inovatif dan digawangi oleh anak muda adalah: 
  1. Gojek, Grab, dan Maxim sebagai aplikasi berbasis moda transportasi online; 
  2. Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak sebagai aplikasi berbasis bisnis perdagangan online; serta 
  3. Traveloka dan tiket.com sebagai aplikasi berbasis biro perjalanan online.
Persaingan pasar membutuhkan trik jitu untuk memenangkan kompetisi perdagangan dan industri. Konsumen yang datang kepada kalian nantinya pasti akan menanyakan solusi komunikasi visual yang bagaimanakah yang mampu menempatkan citra produk mereka di kalangan khalayak pasar. Sikap ini tidak bisa tiba-tiba muncul dan bukan pula berdasarkan faktor keturunan. Sikap budaya kreatif merupakan talenta yang semestinya selalu dilatih dan dikembangkan. Modal untuk menjadi desainer komunikasi visual yang kreatif ialah memahami kebutuhan khalayak. Apa yang akan disampaikan harus bisa tersampaikan secara tepat kepada khalayak. Pesan visual yang baik sebagai berikut.
  1. What to say (apa yang akan disampaikan). Pesan yang akan disampaikan apakah bersifat ajakan, perintah, larangan, imbauan, atau informasi. 
  2. Who to say (kepada siapa akan disampaikan). a. Secara demografis: usia, tingkatan pendidikan, dan tingkatan ekonomi. b. Secara geografis: di mana wilayah tempat tinggalnya.c. Secara behavior: perilaku atau tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem, atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungan sekitarnya. 
  3. How to say (bagaimana cara menyampaikan). a. Media konvensional, seperti televisi, koran, dan lain-lain. b. Media nonkonvensional, seperti video online, e-book, dan lain-lain.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)