Kelas XII
Pengertian Produksi Massal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), produksi adalah
proses mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Produksi barang merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau
menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain
melalui pertukaran. Menurut Wikipedia, produksi massal adalah sistem produksi
dalam jumlah besar dari produk yang standar, termasuk dan terutama pada lini
perakitan. Produksi massal bisa diterapkan untuk berbagai jenis produk, dari
cairan dan partikel-partikel yang ditangani dalam jumlah besar (seperti
makanan, bahan bakar, bahan kimia, dan tambang mineral) sampai bagian-bagian
padat yang kecil-kecil (seperti pengencang) dan perakitan bagian-bagian kecil
tersebut (seperti peralatan rumah tangga dan mobil). Hal ini berlaku juga untuk
produk kerajinan, perumahan, dan lain sebagainya. Tujuan produksi adalah untuk
menghasilkan suatu barang, menambah dan meningkatkan nilai guna barang yang
sudah ada, serta memperoleh tambahan penghasilan untuk memenuhi semua kebutuhan
manusia. Hasil suatu produk itulah yang didistribusikan dan dikonsumsi
masyarakat secara luas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), massal
adalah melibatkan kehadiran orang banyak. Produksi massal dapat diartikan sebagai
produksi yang dibuat dalam jumlah besar yang bermanfaat untuk banyak orang
dalam masyarakat secara luas. Perakitan produk dalam jumlah besar termasuk ke
dalam produksi massal.
Menurut Ace Partadireja (1987:21), dalam teori ekonomi,
landasan teknis mengenai tahapan-tahapan produksi disebut fungsi produksi.
Adanya tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan suatu barang membuat para
produsen berusaha secepatnya memenuhi kebutuhan konsumen dengan melakukan
produksi barang secara besar-besaran dan membuat biaya produksi menjadi semakin
rendah.
Produksi massal merupakan suatu kegiatan memproduksi barang
dalam jumlah yang besar dengan menentukan terlebih dahulu standar spesikasinya.
Produk yang dihasilkan dari produksi massal memiliki ciri khas antara lain
model, bentuk, dan rasa yang tidak mudah mengalami perubahan, serta banyak
digunakan di masyarakat. Repetitive process ialah proses produksi massal dan
memproduksi produk-produk tertentu dalam jumlah besar dengan mengikuti
serangkaian perancangan yang sama dengan produk sebelumnya, contohnya sepeda,
motor, mobil, dan elektronik. Salah satu ciri produksi massal yakni tidak harus
ada negosiasi antara produsen dengan calon konsumen dalam pengerjaan barang.
Produksi massal sebelumnya terjadi sewaktu pihak dunia usaha maupun dunia
industri melakukan survei pasar dalam menentukan masalah harga. Jika harga yang
akan ditentukan mahal, maka barang tersebut dapat kalah saing dengan barang
yang setipe milik dunia usaha maupun dunia industri yang lainnya. Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan produksi massal merupakan
kegiatan-kegiatan sesingkat mungkin dan biaya rendah serta dengan jumlah besar.