Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
- Memiliki budaya kerja masyarakat digital dalam tim yang inklusif.
- Berkolaborasi untuk melaksanakan tugas dengan tema komputasi.
- Mengenali dan mendefinisikan persoalan yang pemecahannya dapat didukung dengan sistem komputasi.
- Mengembangkan dan menggunakan abstraksi untuk memodelkan masalah.
- Mengembangkan artefak komputasi dengan membuat desain program sederhana untuk menunjang model komputasi yang dibutuhkan di pelajaran lain.
- Mengembangkan rencana pengujian, menguji dan mendokumentasikan hasilnya.
- Mengomunikasikan suatu proses, fenomena, solusi TIK dengan mempresentasikan, memvisualisasikan, danmemperhatikan hak kekayaan intelektual.
PLB merupakan salah satu bagian penting dari muatan Informatika, bahkan
untuk tingkat yang tinggi, pembelajaran dapat saja dilakukan sepenuhnya
dengan PLB, jika konsep yang disampaikan sudah diselesaikan di tingkat
sebelumnya. Dalam pelajaran Informatika, PLB bukan sekadar
menerapkan teknologi dan membuat aplikasi saja, tetapi juga menerapkan
untuk masyarakat sekitarnya.
Proyek adalah suatu tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai
suatu tujuan, dalam perioda waktu tertentu, dengan sumber daya (manusia,
alat, budget atau lainnya) yang ditentukan. Proyek mempunyai batasanbatasan yang melatih siswa untuk problem solving secara efektif, efisien dan
optimal dalam mencapai tujuan dan menghasilkan luaran yang diharapkan
dan outcomes sebagai solusi buat masyarakat. Masalah dalam proyek dapat
menimbulkan konflik. Misalnya: jika biaya murah,kualitas hasil tidak dapat
sempurna; jika orang terbatas,lingkup perlu disesuaikan. Oleh karena itu,
perlu penentuan prioritas jika terjadi konflik. Dalam pengerjaan proyek ini,
prioritas utama ialah ketepatan waktu penyelesaian proyek. Dari segi pedagogi,
proyek ini mengutamakan proses berpikir menghasilkan rancangan solusi
ketimbang implementasi. Guru dapat mengarahkan siswa untuk mengurangi
implementasi luaran jika suatu kelompok mengalami keterlambatan di awal.
Namun demikian, implementasi minimal harus
Deskripsi Umum Proyek
Menuju tahun 2045, beberapa kota di wilayah Indonesia mulai menerapkan
konsep smart city. Kota cerdas bukan semata-mata karena penduduknya
canggih berteknologi, tetapi jika masyarakatnya cerdas. Perkembangan
teknologi informasi yang begitu pesat, jelas memberikan dampak pada
kehidupan bermasyarakat. Sebagai siswa yang telah belajar konsep-konsep
informatika, Siswa akan membuat sebuah kegiatan penerapan teknologi
informasi dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan sekitar. Untuk
menggali permasalahan yang ada, siswa dapat melakukan kunjungan dan
wawancara terhadap masyarakat sekitar. Proyek-proyek sistem Kota Cerdas
sederhana dapat meliputi konsep-konsep yang telah disusun oleh Kementerian
Komunikasi Dan Informatika, terdiri dari beberapa sub-sistem sebagai berikut:
• Smart environment: Menyiapkan kawasan wisata prioritas menjadi
kawasan yang bersih, bebas sampah, dan tertib, tanpa meninggalkan
unsur tradisionalnya;
• Smart economy: Memastikan implementasi TIK dalam proses transaksi
(cashless) berlangsung di kawasan wisata prioritas dan pemerintah daerah
sekitarnya;
• Smart branding: Membantu pemerintah daerah pada kawasan wisata
prioritas dalam meningkatkan kunjungan wisata;
• Smart government: Memastikan pemerintah daerah pada kawasan wisata
prioritas menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
secara berkualitas dalam upaya pelayanan publik yang baik;
• Smart society: Memastikan masyarakat tujuan wisata prioritas dan kawasan
sekitarnya memiliki kapasitas unggul dan mampu menjadi tuan rumah
yang baik; dan
• Smart living: Mendorong situasi kawasan wisata prioritas yang kondusif
dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan, melalui penyediaan
transportasi, logistik yang tentram, aman, dan ramah.
Sebagai contoh sub-sistem dari smart government, siswa dapat berkolaborasi
dengan pengurus RT/RW untuk mencari permasalahan tentang pendataan
kependudukan dan aktivitas bulanan seperti:
• Pendataan kelahiran
• Pendataan kematian
• Pendataan tamu
• Penarikan iuran sampah
• Penarikan iuran keamanan
• Pendataan jumlah sampah yang dihasilkan warga
• Pendataan luas wilayah RT
Siswa kemudian akan diminta untuk membangun sebuah desain sistem
sederhana untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.
Tugas :
Buatlah Aplikasi Pendataan Warga menggunakan Google Form