Perencanaan Produksi Massal

Ali Yasin
0

Kelas XII 

 

Perencanaan Produksi Massal



Perencanaan produksi merupakan proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, dunia usaha maupun dunia industri harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya (ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi). Kesuksesan suatu dunia usaha maupun dunia industri tergantung dari cara mencukupi kebutuhan pelanggan, kemudian menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dengan biaya yang rendah.

Perencanaan produksi berkaitan dengan aktivitas untuk menetapkan kemampuan semua sumber daya dunia usaha maupun dunia industri yang digunakan guna menjalankan kemampuan produksi agar berjalan sesuai dengan rencana. Perkembangan yang pesat dalam kegiatan produksi massal dalam suatu dunia usaha maupun dunia industri bergantung dari kemampuan produksi agar berjalan sesuai dengan rencana. Kemampuan yang dimaksud ialah mengidentikasikan kebutuhan pelanggan dan menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya minimal. Hal ini merupakan tanggung jawab setiap bagian dunia usaha maupun dunia industri.

Berikut ini merupakan denisi perencanaan produksi dari beberapa ahli dalam bidang ekonomi dan manajemen.

a.       Nasution (2003) Menurut Nasution, perencanaan produksi dilakukan dengan menentukan arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan, berapa banyak melakukannya, serta kapan harus mulai melakukannya.

b.      Hantoro (1993) Perencanaan produksi bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan cara menguasai pasar, sehingga dunia usaha maupun dunia industri dapat berkembang secara signikan.

c.       Gitosudarmo (1999) Menurut Gitosudarmo, perencanaan merupakan tahap awal yang penting dalam keseluruhan prses manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat arahkan secara maksimal demi mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

d.      Tarigan (2005) Pendekatan produksi secara praktis bertujuan untuk mengurangi tenggang waktu dalam pelaksanaan proses. Pengurangan dapat dilakukan dengan meminimalkan alur proses material dan rute pengerjaan produk dalam produksi.

e.      Kusuma (2002) Menurut Kusuma, perencanaan produksi merupakan suatu dunia usaha maupun dunia industri yang bergantung dalam faktor eksternal, yaitu pangsa pasar yang diraih struktur ekonominya.

 

Tujuan perencanaan produk dalam perencanaan produksi massal antara lain sebagai berikut.

a. Meminimalkan dan Memaksimalkan Biaya untuk Memperoleh Keuntungan Pembuatan perencanaan produk dilakukan untuk memaksimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi, misalnya penyediaan bahan baku, tenaga kerja, dan lain sebagainya. Jika mampu menekan biaya produksi, semakin besar keuntungan yang akan didapat. Penekanan biaya produksi tidak dilakukan untuk mengurangi kualitas produk karena kualitas produk sudah ada standarisasinya.

b.      Memaksimalkan Produk untuk Kepuasan Pelanggan Semakin besar tingkat kepuasan pelanggan pada suatu produk, maka semakin mudah bagi dunia usaha maupun dunia industri dalam mendapatkan keuntungan. Namun sebaliknya, jika tingkat kepuasan pelanggan menurun terhadap sebuah produk, maka akan semakin sulit bagi dunia usaha maupun dunia industri dalam mendapatkan keuntungan dari suatu produk. Pelanggan hanya akan beralih dengan menggunakan produk yang sama sesuai dengan kualitas yang lebih memuaskan. Salah satu cara dunia usaha maupun dunia industri untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yakni dengan melakukan inovasi yang sesuai dengan permintaan pelanggan pada suatu produk. Akan tetapi, apabila inovasi dilakukan tanpa mempertimbangkan kepuasan konsumen, maka akan terjadi penurunan permintaan konsumen, sehingga produk itu akan ditinggalkan.

c. Meminimalkan Terjadinya Perubahan dalam Nilai Produksi Perencanaan produksi dapat meminimalkan risiko kehilangan nilai produksi suatu produk, misalnya persediaan bahan baku di sebuah gudang yang harus diproduksi sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. Apabila proses produksi terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka bahan baku yang disimpan di gudang akan mengalami kerusakan apabila tidak terpakai lagi. Bahan baku yang tidak terpakai mengakibatkan kualitasnya menjadi menurun. Oleh sebab itu, sebaiknya produksi dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan.

d. Meminimalkan Adanya Perubahan Tenaga Kerja Perencanaan produksi yang baik akan menentukan banyaknya tenaga kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Dengan perencanaan yang berkaitan pada tenaga kerja tersebut, biaya tenaga kerja dapat diminimalkan.  Biaya produksi harus diminimalkan untuk menyiasati harga bahan baku yang mahal serta menghindari kenaikan harga jual.

e.  Memaksimalkan Perlengkapan Sarana dan Prasarana Inventaris Pabrik Adanya perencanaan produk yang strategis mampu memaksimalkan penggunaan perlengkapan yang terdapat dalam pabrik. Selain itu, perencanaan dalam proses produksi dapat digunakan untuk meminimalkan biaya penggunaan dan inventaris yang lain guna menjalankan proses produksi sampai barang tersebut terjual.

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)