Kelas XII
Perencanaan Produksi Massal
Perencanaan produksi merupakan
proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan
ke pasar. Selain itu, dunia usaha maupun dunia industri harus memiliki strategi
cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya (ekstensi produk atau
perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi). Kesuksesan suatu dunia
usaha maupun dunia industri tergantung dari cara mencukupi kebutuhan pelanggan,
kemudian menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dengan biaya yang
rendah.
Perencanaan produksi berkaitan
dengan aktivitas untuk menetapkan kemampuan semua sumber daya dunia usaha
maupun dunia industri yang digunakan guna menjalankan kemampuan produksi agar
berjalan sesuai dengan rencana. Perkembangan yang pesat dalam kegiatan produksi
massal dalam suatu dunia usaha maupun dunia industri bergantung dari kemampuan
produksi agar berjalan sesuai dengan rencana. Kemampuan yang dimaksud ialah
mengidentikasikan kebutuhan pelanggan dan menciptakan produk yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya minimal. Hal ini merupakan tanggung
jawab setiap bagian dunia usaha maupun dunia industri.
Berikut ini merupakan denisi perencanaan produksi dari
beberapa ahli dalam bidang ekonomi dan manajemen.
a. Nasution (2003) Menurut Nasution, perencanaan produksi dilakukan
dengan menentukan arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan, berapa
banyak melakukannya, serta kapan harus mulai melakukannya.
b. Hantoro (1993) Perencanaan produksi bertujuan untuk memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya dengan cara menguasai pasar, sehingga dunia
usaha maupun dunia industri dapat berkembang secara signikan.
c. Gitosudarmo (1999) Menurut Gitosudarmo, perencanaan merupakan
tahap awal yang penting dalam keseluruhan prses manajemen agar faktor produksi
yang biasanya sangat terbatas dapat arahkan secara maksimal demi mencapai
tujuan yang telah dirumuskan.
d. Tarigan (2005) Pendekatan produksi secara praktis bertujuan
untuk mengurangi tenggang waktu dalam pelaksanaan proses. Pengurangan dapat
dilakukan dengan meminimalkan alur proses material dan rute pengerjaan produk
dalam produksi.
e. Kusuma (2002) Menurut Kusuma, perencanaan produksi merupakan
suatu dunia usaha maupun dunia industri yang bergantung dalam faktor eksternal,
yaitu pangsa pasar yang diraih struktur ekonominya.
Tujuan perencanaan produk dalam perencanaan produksi
massal antara lain sebagai berikut.
a. Meminimalkan dan Memaksimalkan Biaya untuk Memperoleh Keuntungan
Pembuatan perencanaan produk dilakukan untuk memaksimalkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam proses produksi, misalnya penyediaan bahan baku, tenaga kerja,
dan lain sebagainya. Jika mampu menekan biaya produksi, semakin besar
keuntungan yang akan didapat. Penekanan biaya produksi tidak dilakukan untuk
mengurangi kualitas produk karena kualitas produk sudah ada standarisasinya.
b. Memaksimalkan Produk untuk Kepuasan Pelanggan Semakin besar
tingkat kepuasan pelanggan pada suatu produk, maka semakin mudah bagi dunia
usaha maupun dunia industri dalam mendapatkan keuntungan. Namun sebaliknya,
jika tingkat kepuasan pelanggan menurun terhadap sebuah produk, maka akan
semakin sulit bagi dunia usaha maupun dunia industri dalam mendapatkan keuntungan
dari suatu produk. Pelanggan hanya akan beralih dengan menggunakan produk yang
sama sesuai dengan kualitas yang lebih memuaskan. Salah satu cara dunia usaha
maupun dunia industri untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yakni dengan
melakukan inovasi yang sesuai dengan permintaan pelanggan pada suatu produk.
Akan tetapi, apabila inovasi dilakukan tanpa mempertimbangkan kepuasan konsumen,
maka akan terjadi penurunan permintaan konsumen, sehingga produk itu akan
ditinggalkan.
c. Meminimalkan Terjadinya Perubahan dalam Nilai Produksi
Perencanaan produksi dapat meminimalkan risiko kehilangan nilai produksi suatu
produk, misalnya persediaan bahan baku di sebuah gudang yang harus diproduksi
sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. Apabila proses produksi
terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka bahan baku yang disimpan di gudang
akan mengalami kerusakan apabila tidak terpakai lagi. Bahan baku yang tidak
terpakai mengakibatkan kualitasnya menjadi menurun. Oleh sebab itu, sebaiknya
produksi dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan.
d. Meminimalkan Adanya Perubahan Tenaga Kerja Perencanaan produksi
yang baik akan menentukan banyaknya tenaga kerja yang harus digunakan untuk
menghasilkan suatu produk. Dengan perencanaan yang berkaitan pada tenaga kerja
tersebut, biaya tenaga kerja dapat diminimalkan. Biaya produksi harus diminimalkan untuk
menyiasati harga bahan baku yang mahal serta menghindari kenaikan harga jual.
e. Memaksimalkan Perlengkapan Sarana dan Prasarana Inventaris
Pabrik Adanya perencanaan produk yang strategis mampu memaksimalkan penggunaan
perlengkapan yang terdapat dalam pabrik. Selain itu, perencanaan dalam proses
produksi dapat digunakan untuk meminimalkan biaya penggunaan dan inventaris
yang lain guna menjalankan proses produksi sampai barang tersebut terjual.